Beberapa hari terakhir, seorang kakek tua tiba-tiba heboh di jagat dunia maya. Ketika salah satu akun facebook memposting kondisi kehidupannya. Bagaimana kisah selengkapnya? Berikut Catatan.
SAUDI – DOMPU
Abdurrahman. Itulah nama asli kakek tua yang viral di dunia maya itu. Sehari-hari dipanggil tetangganya Ompu Bari. Dia tinggal ditengah perkampungan. Tepatnya di RT. 004, Dusun Kuta, Desa Rasabou.
Ompu Bari tidak mudah lagi. Umurnya sudah mencapai 80 tahun. Dia hidup sebatang kara. Tinggal di dalam gubuk tua yang tidak layak huni. Berukuran 2×3 meter.
Mulai dari dinding bedek (ayaman bambu) hingga lantai berasalkan bambu. Kondisinya pun sudah banyak yang rapuh dan patah termakan rayap.
Dia hidup sudah berpuluhan tahun di gubuk reyok tersebut. Meski usianya sudah renta, Ompu Bari tetap mencoba hidup sendiri. Dengan mengandalkan pemberian tetangga maupun keluargan.
Dulu, atau sekitar dua tahun lalu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli beras dan lauk pauk. Ompu Bari bekerja keras sebagai pemecah batu krikil di pinggir sungai dekat rumahnya.
Namun, sudah hampir setahun ini, ia tidak kuat lagi untuk bekerja keras. Dia tidak bisa lagi banyak bergerak karena merasa sakit saat mencoba berjalan yang jaraknya jauh.
Kakek tua malang ini memang sudah pernah beristri. Dan memiliki empat orang anak yang sudah berkeluarga. Dulu, dia tinggal bersama dengan anak pertamannya, Ahmad. Namun, beberapa tahun lalu, putra pertamanya tersebut meninggal dunia.
Keluarga terdekatnya saat ini hanya cucunya yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari gubuknya. Meski sering diajak untuk tinggal bersama, Ompu Bari tetap memilih tinggal digubuknya itu. Karena prinsipnya, tidak ingin menyusahkan dan menjadi beban keluarga.
“Sudah lama beliau tinggal di rumah ini. Hampir puluhan tahun. Kakek ini tidak mau menyusahkan anak-anaknya. Makanya, dia memilih untuk tinggal sendiri meski dengan segala keterbatasan,” ungkap Sukardin tetangga kakek ini.
Di dalam gubuknya, hanya ada satu kasur dan bantal yang sudah lusuh. Tidak ada satupun lemari untuk menyimpan pakaian. Ompu Bari hanya menggantung pakaiannya di tiang rumahnya.
Ompu Bari bisa dibilang sebagai korban janji palsu pemerintah. Pasalnya, jauh sebelum ini dia pernah dijanjikan akan dibangunkan rumah yang layak huni. Namun, hingga kini belum teralisasi. “Beliau pernah dijanjikan pemerintah untuk dibangunkan rumah, tapi sampai saat ini belum ditepati,” kata Sukardin.
Bantuan langsung maupun program dari pemerintahpun baru didapatnya tahun ini. Itupun setelah adanya sejumlah jenis bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19. “Sebelum Corona beliau tidak pernah mendapat bantuan apa-apa. Alhamdullilah, baru tahun ini dilirik pemerintah,” tuturnya.
Tidak hanya itu, sejak viral di dunia sosial sejumlah bantuan, seperti beras, pakaian dan sejumlah uang tunai diberikan oleh para pihak yang merasa prihatin dengan kondisi kakek tua tersebut. “Alhamdullilah, beberapa hari terakhir ini bantuan terus berdatangan,” ungkap Sukardin lagi.
Ompu Bari yang diajak berkomunikasi. Meski dengan kalimat yang terpatah-patah, sangat berharap kepada pemerintah untuk dapat menepati janjinya. Membangunkan rumah yang layak huni. Sehingga, dia bisa nyaman untuk menjalani sisa-sisa kehidupannya. (*)
376 total views, 1 views today