Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Pol. Moh Iqbal, Kajati NTB Nanang Sigit bersama Bupati Dompu H. Bambang Yasin saat mengunjungi Pabrik PT. SMS, Selasa (15/9) didampingi Presiden Direktur PT. SMS Sentosa Setiawan.
DOMPU – Gubernur mendorong agar masyarakat, pemerintah daerah dan aparat untuk mendukung kehadiran pabrik dalam mensukseskan industrialisasi.
Hal itu, diungkapkan Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah saat mengunjungi pabrik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) bersama rombongan, Selasa (15/9).
“Inilah yang namanya industrialisasi. Masyarakat harus diberitahukan,” kata Gubernur saat melihat langsung proses pengolahan Tebu menjadi gula.
Kehadiran Gubernur didampingi Kapolda NTB Irjen Pol. Moh Iqbal, Kajati NTB Nanang Sigit Yulianto, Bupati Dompu H.Bambang M. Yasin. Kunjungan didampingi President Director PT. SMS Sentosa Setiawan, jajaran direksi serta Muspida Provinsi dan Kabupaten Dompu.
Gubernur melihat langsung proses produksi Tebu di Station Mill, berlanjut ke penggilingan. Bersama Forkopimda mengecek ke Station Bagging melihat proses saripati tebu menjadi kristal gula di alat Grasshopper. Terakhir Gubernur melihat Cane Yard, proses awal masuknya Tebu ke penggilingan.
Kunjungan dan dialog dilanjutkan ke Masjid di Desa Doropeti. Di hadapan ratusan masyarakat, pada kesempatan itu, Gubernur NTB meminta pemerintah sampai tingkat desa tidak hambat investasi. Agar aktivitas bisnis pengusaha merasakan aman. “Kita sebagai Pemda, jangan kita mempersulit dunia usaha, apalagi sampai minta minta ke perusahaan. Cari duit, gertak gertak,” kata Gubernur.
padaDiminta agar pemerintah tidak feodal, dari tingkat kepala desa sampai kepala desa. “Apalagi kepala daerah sampai kepala desa, supaya dunia usaha berjalan baik. Jangan hanya PT. SMS, tapi dunia usaha lainnya, ” kata Gubernur.
Perusahaan juga disarankan agar tidak semata cari untung, tapi melahirkan engine of economic bagi masyarakat. Sehingga perusahaan dan masyarakat sama sama untung. “Sehingga kita tidak semua kita jadi PNS, jadi dewan, tapi sibuk bekerja bersama perusahaan dan mendapatkan hasil,” ujarnya.
Sementara Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin mengakui, awal kehadiran perusahaan cuku berat, namun seiring berjalannya waktu semakin diterima masyarakat dengan beberapa pola kemitraan. Seperti kemitraan dengan Bansos, namun berbagai kendala belum berjalan sukses. Namun ia komit, Jagung akan jadi komoditi prioritas yang pengembangannya didukung Pemkab Dompu.
“Pada saatnya nanti kita akan buktikan gula lebih manis. Dan ini akan jadi tantangan kita bersama,” ujar Bupati.
Sementara Sentosa Setiawan berharap dengan pola kemitraan di lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang diterapkan, masyarakat serentak menanam tebu. Soal masalah yang masih mengganjal pihaknya berharap bisa diselesaikan dengan cara baik baik.
“Harapan supaya lahan HGU semua tertanam. Supaya pabrik bisa kita maksimalkan,” ujar Santosa.
Direktur Supporting Service PT. SMS, Sawedi Muhammad mengakui, sebuah kehormatan menjamu Gubernur, Kapolda, Kajati dan Bupati Dompu dalam rangka kunjungan kerja di PT. SMS.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh beliau dalam menjamin keberlangsungan usaha di wilayah NTB. Kedatangan Gubernur dan rombongan sekaligus membuktikan bahwa PT. SMS sangat serius berinvestasi, meski terdapat kendala di lapangan yang harus diselesaikan secara bersama-sama,” ujar Sawedi.
Kegiatan dilanjutkan dengan dialog antara masyarakat dengan Gubernur, Forkopimda dan pihak PT. SMS. Dialog disepakati untuk penyelesaian konflik lahan yang masih mengganjal. Kapolda NTB meminta agar Kapolres Dompu AKBP Syarif Hidayat memfasilitasi dialog PT. SMS dengan masyarakat. Sementara Kajati NTB berharap tidak berlanjut ke persoalan hukum. “Semua bisa diselesaikan dengan baik baik. Asal duduk secara kekeluargaan,” ujarnya.
Diketahui, luas izin HGU PT. SMS mencapai 5.500 hektar. Dari jumlah itu, 1.500 hektar kebun inti yang sudah ditanami tebu. Selebihnya masih di okupasi masyarakat. Sedikitnya 1.000 hektar diidentifikasi dikelola oleh 229 warga. (di)
307 total views, 1 views today