GM PT SMS Djoko Waluyo memotong tumpeng pada acara syukuran tutup giling Tebu tahun 2020.
DOMPU– Musim panen dan giling Tebu di Pabrik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) tahun 2020 sudah berakhir. Petani, pekerja, kontraktor dan pihak pihak yang merasakan keuntungan langsung maupun tidak langsung dari panen, sudah menikmati hasil.
Sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT, Selasa (20/10) digelar doa tutup giling di site PT. SMS. Hadir perwakilan Muspika Kecamatan Pekat, sejumlah kepala desa, petani dan kontraktor mitra PT. SMS.
Kegiatan panen diketahui mulai tanggal 13 Agustus 2020, serangkaian kegiatan relatif lancar di bawah kendali Harvesting Department.
Assistant Manager Mitra Department Pramono Sidik dalam sambutannya menyebut, capaian sukses panen Tebu tahun ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, seperti masyarakat, petani Tebu, kontraktor, tenaga tebang maupun seluruh lapisan Departemen di PT SMS.
Dalam catatannya, pencapaian panen tahun ini pada angka 70,521 Ton dengan luasan mencapai 1.021 hektare. “Pencapaian tergolong stabil, namun banyak hal yang perlu dijadikan pedoman untuk meningkatkan produktivitas panen di tahun yang akan datang,” kata Pramono.
Disebutkan Pramono, target dari Departemen Mitra untuk musim tanam tahun 2021 seluas sekitar 500 Hektar, mencakup 12 desa yang ada di Kecamatan Pekat. Bahkan sampai sejauh ini sudah tembus empat desa di Kabupaten Bima yang masih masuk kawasan Tambora, salah satunya di Desa Labuhan Kananga.
“Harapannya, dengan perluasan ini dapat merangkul semua petani yang ada di kecamatan Pekat maupun di Kabupaten Bima,” ujarnya.
Informasi tambahan disampaikannya, persiapan tebang 2021 dibutuhkan tenaga kerja sangat banyak, mencapai 3.000 orang. Semua diharapkan berasal dari NTB demi pemberdayaan masyarakat lokal. “Jadi kita tidak lagi mengundang tenaga kerja dari Pulau Jawa. Semua SDM dari tenaga kerja lokal,” tegas Pram.
GM PT SMS, Harvesting Department, Mitra Department dan R&D bersama para petani dan kontraktor mitra.
Asisstent Manager Harvesting Dwi Rusdiansyah menambahkan, dalam planning untuk persiapan panen 2021, membuka peluang tenaga kerja sangat banyak. Mencapai 3.000 orang. Ia bersama timnya akan safari ke seluruh desa desa di NTB.
“Kami akan mengunjungi seluruh desa di Provinsi NTB untuk mensosialisasikan kebutuhan tenaga kerja baik tebang, tanam dan perawatan,” kata Dwi Rusdiansyah.
Sementara General Manager PT. SMS Djoko Waluyo dalam sambutannya menyebut, jumlah tonase panen 70.000 lebih tahun ini sebenarnya masih jauh dari kapasitas produksi Pabrik PT SMS mencapai 500.000 ton. Artinya, masih butuh sekitar 450.000 ton produksi.
Besarnya kekurangan ini harus dilihat masyarakat khususnya petani sebagai peluang besar. Petani punya kesempatan di tahun tahun berikutnya untuk peningkatan produksi.
“Petani jangan mau kalah, potensi Tebu kita cukup bagus, sudah bisa mencapai 6 ton gula per hektar,” kata Djoko.
Berdasarkan Analisa waktu tanam dengan rendemen tebu, idealnya capaian per hektar 100 ton. Jika rendemen tebu bagus, maka per hektar bisa menghasilkan 6 ton gula. Apabila dirata ratakan per ton gula Rp 10 juta, maka pendapatan per hektar mencapai Rp 60 juta.
Namun sejauh ini produksi Tebu per hektar baru sampai 76 ton. Setelah giling dengan rendemen yang ada, hasilnya 4,5 ton gula. Djoko membuat rata rata pendapatan petani mencapai Rp 30 juta per hektar. “Mari tingkatkan lagi di musim tanam tahun 2021 dan tahun tahun berikutnya,” kata Djoko.
Terlepas dari hasil itu, ia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada petani dan kontraktor bekerja keras sehingga panen dan giling tahun ini berjalan lancar.
Terhadap internal, Djoko Waluyo mengingatkan penguatan kebersamaan. Jika tanpa kebersamaan, sukses tidak akan diraih. “Jagalah kebersamaan yang solid. Jangan sampai terjadi distrust, jika ini terjadi maka tidak solid lagi. Semua harus satu di bawah naungan PT. SMS,” ajaknya.
Perwakilan petani tebu Efendi Irawan mengajak seluruh petani ramai ramai menaman Tebu. Ia sendiri kesejahteraan yang dihasilkan dari komoditi Tebu.
“Menanam Tebu itu sangat santai, tidak seperti Jagung. Saya tahu karena saya pernah jadi petani Jagung,” kata Efendi yang merangkap sebagai kontraktor tebang Tebu.
Musim tanam akhir tahun ini, ia meyakinkan seluruh lahan di bagian Barat akan hijau dengan tanaman Tebu, tidak akan ada lahan yang dibuat menganggur. (di)
476 total views, 1 views today