Oleh : Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Dalam menggeluti berbagai aktivitas dikehidupan ini tidak selamanya apa yang diharapkan dapat terwujud secara lancar sesuai harapan. Sering hal-hal yang tidak diinginkan itu yang terjadi.
Terwujudnya sesuatu hal diluar yang diharapkan disaat melakukan sebuah ikhtiar kadang membuat individu merasa sangat kecewa, sedih, galau dan gelisah.
Puncak dari rasa kecewa, sedih, gelisah dan galau itu mendorongnya membangun konsep diri sebagai pribadi yang tidak punya kepantasan atau kemampuan untuk meraih sesuatu.
Perasaan yang negatif seperti itu bila tidak ditatakelola dengan baik dapat mempengaruhi tingkat produktivitas, efektivitas dan efisiensi seseorang.
Individu yang sebelumnya adalah orang-orang yang produktif, efektif dan efisien dalam banyak hal dengan adanya pikiran yang negatif semacam ini membuatnya tidak punya semangat lagi.
Agar tetap punya semangat yang tinggi walau sering tidak sukses meraih harapan dikala berikhtiar individu harus tetap punya daya kontrol yang tinggi sehingga tidak membuatnya menjadi pribadi yang lemah.
Bila pikiran negatif yang melemahkan diri sendiri terus berkembang akan membuat individu terus curiga ketika akan berikhtiar, dimana dia akan selalu diganggu pikiran negatifnya yang akan menemui kegagalan.
Pikiran negatif bisa mempengaruhi cara pandang individu terhadap sesuatu seperti dalam ikhtiarnya memperjuangkan perbaikan bagi masa depannya.
Pikiran yang negatif juga bisa membuat individu menjadi pribadi yang stagnan, tidak bersemangat, tidak bergairah dalam berusaha karena selalu menduga hasil usaha sering mengecewakan.
Ketika banyak hal yang tidak sesuai harapan terjadi tidak seharusnya individu menghukum diri sendiri sebagai orang yang tidak mampu, tidak cakap ataupun tidak layak.
Bila hal-hal yang seperti itu yang terjadi tidak hanya membuat individu menjadi sosok yang tidak produktif, tidak efektif, dan tidak efisien namun juga membuatnya kehilangan semangat untuk terus berusaha hingga apa yang diharapkan terwujud.
Salah satu hal penting yang bisa menuntun individu untuk terus berada dalam kebaikan walaupun dibanyak ikhtiar hasilnya sering tidak sesuai harapan adalah Self Compassion.
Memiliki Self Compassion yang kuat akan membuat individu bisa tetap tenang, bahagia, ceria dan damai walaupun dalam ikhtiarnya sering menuai hasil yang tidak sesuai harapan.
Self-Compassion adalah sikap terbuka dan tergeraknya hati oleh penderitaan yang dialami, rasa untuk peduli dan kasih sayang pada diri sendiri, memahami tanpa menghakimi terhadap kekurangan dan kegagalan diri.
Menerima kelebihan dan kekurangan serta menyadari bahwa pengalaman seperti ketika berikhtiar menemui hasil yang tidak sesuai harapan kurang lebih sama juga dialami orang lain yang membuatnya tidak sendirian itu juga menjadi bagian dari Self Compassion.
Walau banyak hal yang tidak sesuai harapan ketika akan berikhtiar dengan memiliki self compasion individu akan dituntun mengalami hal-hal positif seperti ini;
Self Kindness. Self kindness mendorong individu menyadari bahwa tidak ada yang sempurna dihidup ini. Hal itu akan membuatnya lebih berpikir positif terhadap apa yang terjadi.
Kesadaran. Kesadaran akan menuntun individu untuk tidak menghindar dari realita yang terjadi melainkan ia menghadapinya. Kesadaran inilah yang terus membuat individu terus menjadi pribadi yang dewasa.
Ketidaksempurnaan. Mengasihi diri sendiri akan tercapai saat individu menerima bahwa memiliki kekurangan adalah hal yang lumrah. Menyadari kekurangan membuatnya paham dengan kondisi dirinya.
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua walaupun dalam banyak ikhtiar sering hasilnya tidak sesuai harapan namun kita semua tetap punya semangat yang tinggi untuk terus berikhtiar dan juga tetap berpikiran yang positif.
Penulis : Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Kabupaten Dompu.
96 total views, 1 views today