DOMPU- Wabup Dompu, H. Syahrul Parsan mengatakan mencermati keadaan sekarang, tidak bisa kita pungkiri keadaan hutan kita Bima-Dompu mengalami kerusakan.
Kerusakan ini tentunya berdampak tidak terserap secara optimal karbon dioksida dan oksigen berkurang, akibat lainnya ditimbulkan saat musim hujan kita kebanjiran dan musim kering kita kekeringan.
“Hutan kita tidak lagi berfungsi optimal sebagai pelindung dan pengatur tata air bagi kehidupan di daerah kita”ungkapnya
Selanjutnya Syahrul Parsan menambahkan, upaya pencegahan hutan agar kerusakannya tidak semakin luas perlu adanya kesadaran kolektif semua pihak.
Hadirnya Yayasan Relief Islamic Indonesia sebagai motor penggerak, fasilitator bagi kita semua dalam meningkatkan kapasitas masyarakat memahami perubahan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
“Kehadiran yayasan ini, selain dengan aksi nyatanya menghijaukan hutan juga membawa program meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat”ujarnya.
Sebelumnya CEO YRII Nanang Subana Dirja melaporkan kahadiran kami di Propinsi Nusa Tenggara Barat di Bima, Kota Bima dan Dompu membawa misi mengembalikan bumi pada fungsinya.
Dua kata kunci program kami yakni menurunkan karbon dan ketahanan iklim, yang bertujuan dengan tetap memperhatikan ekonomi masyarakat, kesejahtreaan sosial dan kelestarian lingkungan. (ika/adv)
169 total views, 1 views today