DOMPU-Serangan anjing gila atau anjing rabies masih seringkali terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Dompu, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat diharapkan dukungannya untuk dapat bersama memberantas anjing rabies ini.
Dalam rangka penanggulangan terhadap serangan anjing rabies, Pemerintah Kelurahan Bali bersama Kepolisian, TNI dan tenaga teknis dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan vaksinasi pada sejumlah anjing peliharaan warga.
Kepala Kelurahan Bali I, Mujakir Akbar SE, kepada wartawan media ini menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir sedikitnya 5 (lima) orang warganya digigit anjing rabies. “Hari ini memang hanya 7 ekor aning peliharaan warga yang berhasil divaksin, kami berharap warga yang memelihara ternak Nanjing dan kucing agar secara sacar melakukan vaksinasi hewan peliharaannya agar tidak berakibat buruk terserang rabies,” ungkap Mujakir.
Adapun untuk menanggulangi serangan anjing liar yang terkena rabies, pihaknya akan mengajak stagas Rabies untuk melakukan eliminasi anjing-anjing tersebut. “Hanya karena anjing rabies ini bersembunyi di siang hari sehingga eliminasinya harus dilakukan pada malam hari,” tegasnya.
“untuk pengendalian dan penanggulangan terhadap kasus Rabies ini, harus ada upaya bersama dari semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat umum. serangan anjing rabies ini masih menjadi hal yang sangat mengerikan,” tambah Lurah Bali I ini.
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 – 12 minggu, setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih. Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah. Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies.
Beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic, segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR), penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian. (di/adv)
48 total views, 1 views today