DOMPU-Orang Tua harus dapat memenuhi dengan baik faktor gizi bagi anggota keluarganya.
Faktor gizi menjadi penting dipenuhi terutama disaat anak mengalami masa tumbuhkembang.
Gizi yang terpenuhi dengan baik akan memberikan daya dukung yang baik pula bagi perkembangan anak.
Saat masa tumbuhkembang berlangsung bila orang tua tidak bisa memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan perkembangan aspek fisik, kognitif dan sosial anak pun akan mengalami hambatan bahkan juga mengalami gagal tumbuh (stunting).
Menghilangkan hambatan per-kembangan saat proses tumbuhkembang berlangsung kecukupan faktor gizi anak menjadi penting dan sangat diperlukan.
Hal dimaksud ditandaskan Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Lilis Suryani H. Kader Jaelani.
Dimomen ini ibu tiga orang putri yang akrab disapa Umi Lilis tersebut hadir bersama Wabup, H. Syahrul Parsan, ST., MT, Pimpinan OPD dan stakeholder lainnya dalam Acara Penanganan Stunting Terintegrasi di Kecamatan Kempo.
Menurut Umi Lilis faktor gizi sangat mempengaruhi tumbuhkembang anak. Agar tumbuhkembang anak berjalan maksimal dan sesuai harapan penting bagi para orang tua dapat memenuhi gizi anak (anggota keluarga).
Pemenuhan gizi keluarga bisa dilakukan dengan memanfaatkan halaman atau pekaran rumah dengan menanami tanaman sayur-sayuran, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Pemenuhan faktor gizi berupa daging-dagingan juga dapat dilakukan dengan memelihara ayam, itik, ikan, kambing dan lainnya.
“Agar tumbuhkembang anak berjalan normal dan bebas dari stunting, mari penuhi dan cukupkan gizi bagi anggota keluarga”, tutupnya.
Acara diisi dengan kegiatan antara lain pemberian bantuan makanan mengandung protein (telur), pemberian makanan olahan bernilai gizi (dapur sehat), penyuluhan kesehatan dan penyukuhan gizi.
Sementara itu, Menghitung secara detail dan menyamakan persepsi presentase lintas sektor presentase angka stunting di Kabupaten Dompu, Dinas Kesehatan menyelenggarakan rakor program gizi bidang kesehatan masyarakat dalam rangka desiminasi dan publikasi data stunting hasil pengukuran Agustus Tahun 2023.
Bertempat di café La Berka, acara ini dihadiri Sekda Dompu, Kadikes beserta jajarannya, Pimpinan OPD, Kepala Kemenag, Kepala Baznas,Direktur rumah sakit Dompu dan Manggelewa,TP.PKK, Darma Wanita, Kepala UPTD Puskesmas, Camat, Serta Kepala Desa/Kelurahan.
Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST.MT sekaligus menjabat Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menyampaikan, target Pemerintah Pusat sesuai RPJMN 2020-2024 pravelesi stunting sejumlah 14%.
Sedangkan di Kabupaten Dompu, Alhamdulillah penurunan angka stunting sudah mencapai 10,89% hasil pengukuran bulan Agustus tahun 2023.
Penurunan angka stunting terintegrasi dimulai bawah sampai keatas dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelaporan harus dikerjakan dengan baik dan dan benar.
Mulai dari tingkat Desa, bila perlu Pemdes bisa menganganggarkan dana Desa untuk kebutuhan penurunan pravelensi stunting.
Kades tidak perlu takut dalam penganggarannya sudah jelas regulasi yang diatur pusat dan Pemda Dompu sudah mengeluarkan Perbupnya.
Mengakhiri sambutannya Syahrul Parsan menuturkan semua lintas sektor harus bekerjasama dan sama-sama bekerja dengan penuh hati yang tulus dan ikhlas dalam penurunan angka stunting.
”Jika hal tersebut bisa dikerjakan, saya yakin dan percaya angka stunting bisa di daerah kita bisa turunkan sampai dengan angka 0 %”ujarnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dikes Kabupaten Dompu Anike Kusumawati,S.Sit.,M.Kes dalam laporannya mengatakan berdasarkan survey status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 sejumlah 24,4% dan pada tahun 2021 turun menjadi 21,6%.
Adapun tujuan diselenggarakan rakor mereviu evaluasi kinerja Pemerintah Daerah aksi ke 7 yakni pengukuran dan publiksi stunting.
Dimulai dari tingkat Desa, Kecamatan secara berkala yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari Posyandu ke Dinas Kesehatan. (di/adv)
43 total views, 1 views today