DOMPU—Perhimpunan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang mengencangkan ikat pinggang untuk memberikan dukungan langsung terhadap PT. STM-Vale agar tetap melanjutkan kegiatan usaha pertambangan di wilayah Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Dukungan ini diberikan ditengah gencarnya aksi penolakan terhadap investasi perusahaan pemegang kontrak karya generasi ketujuh tersebut. “Saat ini STM-Vale tidak sendiri. Kami masyarakat lingkar tambang yang merasakan dampak positif kehadiran perusahaan ini akan berada dalam garda terdepan mendukung adanya investasi,” ungkap koordinator Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang, Abdullah, SH, MH.
Sebagai bentuk dukungan itu, puluhan pengusaha dan masyarakat lingkar tambang menyatuhkan komitmen dan kesepahaman dengan menggelar pertemuan di Pantai Nangasia, Desa Hu’u. Dalam pertemuan itu, mereka membubuhkan tandatangan dukungan diatas kain putih.
Tidak hanya itu, pertemuan itu juga melahirkan tiga poin kesepakatan, sebagai berikut.
1. Bahwa Perhimpunan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang meminta dan mendukung PT. STM-VALE untuk tetap melanjutkan kegiatan dan
aktivitas yang berhubungan dengan tahapan Eksplorasi yang sudah
dijadwalkan sebagaimana mestinya.
2. Bahwa Perhimpunan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang akan
berkomitmen menjaga keamana, kenyamanan dan kondusifitas Investasi yang dilakukan oleh PT. STM-VALE di Kecematan Hu’u, KabupatenDompu.
3. Bahwa Perhimpunan Aliansi Masyarakat Lingkar Tambang, meminta kepada PT. STM-VALE untuk tetap memprioritaskan dan memanfaatkan pengusaha-pengusaha lokal, Sumber Daya Manusia Lokal serta Sumber Daya Alam Lokal untuk menunjang dan membantu aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan Ekplorasi dan ekploitasi nantinya.
Lanjut Abdullah, dukungan terhadap PT. STM-Vale bukan tanpa alasan. Namun, kehadiran perusahaan ini diakui telah memberikan dampak positif. Geliat ekonomi mengalami peningkatan yang sangat signifikan, begitu juga dengan pendapatan masyarakat. Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas publik juga dibangun. “Kegiatan-kegiatan sosial juga ikut dibantu,” tuturnya.
Sebagai bentuk kesyukuran atas dampak positif tersebut, menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat lingkar tambang untuk mendukungan keberadaan STM-Vale agar tetap melanjutkan aktivitas pertambangan. “Kami sangat bersyukur atas kehadiran perusahaan ini,” ungkapnya.
Dia berharap kepada pemerintah daerah selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat yang mengeluarkan izin prinsip terhadap perusahaan tersebut untuk tegas bersikap, bahwa investasi ini untuk masyarakat luas. Sehingga, para perusahaan yang melakukan investasi di Kecamatan Hu’u ada rasa keamanan dan kenyaman. “Dukungan pemerintah sangat penting dalam investasi ini,” pungkasnya.
Sementara itu, beberapa pengusaha dan masyarakat lingkar tambang dalam kesempatan itu menceritakan tentang dampak langsung yang mereka peroleh dari adanya investasi tersebut.
Dafid (Pengusaha) : Kehadiran STM-Vale Telah Banyak Berikan Kontribusi
Kehadiran PT. STM –Vale diakui Dafid telah memberikan kontribusi yang sangat luar biasa bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Tidak hanya masyarakat yang berada dilingkar tambang. Namun masyarakat di sejumlah wilayah lain juga ikut merasakan dampak dengan bekerja diperusahaan tersebut. Seperti masyarakat di Kecamatan Pajo, Dompu, Woja. Bahkan masyarakat Kabupaten Bima. “Meski jumlahnya masih terbatas karena saat ini perusahaan sedang dalam tahapan eksplorasi,” ungkapnya.
Adi (Pengusaha): Dampak Ekonomi juga Dirasakan Masyarakat Dompu secara Luas
Adi seorang pengusaha katering dilingkar tambang mengatakan, sejak PT. STM – Vale beroperasi di wilayah Kecamatan Hu,u. Tidak hanya masyarakat dan pengusaha lingkar tambang yang merasakan dampak secara ekonomi. Tetapi, masyarakat Dompu secara umum juga ikut menikmati keberadaan investasi tersebut.
Dia memberikan contoh, sewaktu menangani katering untuk tenaga kerja di PT.STM-Vale dalam sebulan ia menerima pembayaran sekitar Rp. 200 juta perbulan. Dari hasil tersebut, sekitar Rp. 150 juta dibelanjakan di Pasar Induk Dompu untuk membeli bahan baku.
Bahkan, tidak ada di pasar induk mereka mencari bahan baku di sejumlah pasar tradisional seperti, di Pasar Wodi, Manggelewa hingga ke pasar Soro. “Inilah salah satu contoh dampak tidak langsung yang diterima oleh masyarakat,” ungkap Adi.
Jabal (Pengusaha) : STM – Vale Harus Tetap Didukung
Jabal adalah seorang suplayer bahan bangunan. Dia mengaku, sangat merasakan langsung keberadaan perusahaan tersebut. Selain dampak secara ekonomi, perusahaan tersebut juga telah mengajarkan dan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi masyarakat untuk cara berusaha dengan menggunakan dokumen-dokumen lengkap.
Selain itu, kehadiran perusahaan tersebut dinilai telah menaikan derajat masyarakat. Untuk itu, wajib bagi mereka mendukung keberadaan tambang. “Apapun yang terjadi tambang harus tetap beraktivitas. Karena perusahaan ini telah mengubah hidup kami,” pungkasnya. (di)
14,012 total views, 2 views today