DOMPU-Dalam memenuhi kebutuhan kepentingan akademik dan pengembangan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Makassar melaksanakan kegiatan penelitian lapangan untuk mendapatkan data/informasi Masyarakat Adat dan Komunikasi Tradisional di Kabupaten Dompu.
Kedatangan rombongan dari Unhas tersebut diterima langsung Bupati Dompu diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu di ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu.
Pada kesempatan tersebut, H. Burhan, SH Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Dompu menyampaikan, selamat datang dan berterima kasih sudah menjadikan Dompu sebagai tempat untuk melakukan penelitian lapangan kehidupan Adat dan tata cara berkomunikasi masyarakat Tradisional di Kabupaten Dompu. “Alhamdulillah, masyarakat Dompu memiliki tata cara komunikasi yang masih mempertahankan adat budaya tradisional yang sopan, santun dan beradab,” ungkapnya.
Burhan menjelaskan, keanekaragaman, kekhasan adn keunikan tradisonal dan budaya yang dimiliki masyarakat Dompu merupakan bagian dari kekayaan potensi dan sumber daya yang dilestarikan dan dikelola demi memperkaya khazanah budaya daerah dan nasional serta meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
“Tradisi dan budaya serta kebiasaan-kebiasaan masyaraka Dompu tetap tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bermasyarakat sebagai nilai dan ciri budaya yang tetap dilestarikan,” ujarnya.
Untuk terselenggaranya pengembangan dan pemanfaatan tradisi dan budaya masyarakat, kata Burhan, pemerintah tetah menetapkan kepastian hukum yang mengaturnya sehingga dapat berjalan secara efektif, terpadu dan berkelanjutan. “Pelestarian tradisi dan budaya Dompu telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Dompu Nomor 27 Tahun 2021,” jelasnya.
Kembali, H. Burhan menegaskan, pemerintah daerah memastikan pelestarian tradisi budaya akan tetap diupayakan sebagai perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan suatu kebiasaan dari kelompok masyarakat pendukung kebudayaan yang penyebaran dan pewarisnya berlangsung secara turun temurun.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ir. Abdul Muis, M.Si juga mengatakan hal yang sama, bahwa pemerintah telah memastikan terselenggaranya pengembangan dan pemanfaatan tradisi budaya masyarakat. “Kepastian itu juga didukung dengan adanya beberapa kelompok masyarakat pemerhati budaya yang ingin mempertahankan dan terus menggali budaya dan sejarah Bumi Nggahi Rawi Pahu,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Pawennari, MA Dosen Fisip Unhas menjelaskan, setelah mendapatkan data/informasi Adat dan Komunikasi Tradisional masyarakat lokal, hasil penelitian nantinya akan dijadikan pijakan untuk membangun Museum di Kabupaten Dompu.
“Syarat membangun museum di daerah harus adanya kesamaan visi-misi, barang koleksi seperti benda cagar budaya, situs dan dokumen hasil budaya, memiliki sumber daya manusia dan memiliki anggaran dana. Setelah semua ini terpenuhi, maka kami akan mengajukan ke kementerian kebudayaan dan pariwisata untuk membangun museum di Dompu,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dirinya mengharapkan kepada pemerintah daerah untuk mendukung dan mendampingi timnya saat melakukan penelitian di Kabupaten Dompu, harapnya. (di/adv)
215 total views, 2 views today