DOMPU- Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan ST. MT mengatakan stunting merupakan masalah pokok yang mempengaruhi pertumbuhan anak.
Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, diawali dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak umur 0-59 bulan.
Selanjutnya, Syahrul Parsan menambahkan berdasarkan sumber data E-PPGBM bulan Februari 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Dompu sampai bulan Agustus yaitu sebesar 12,09% atau sebanyak 2.599 orang anak.
Meskipun hal ini sudah memenuhi dari target Nasional sebesar 14%, Pemerintah Daerah perlu menurunkan lagi angka ini menjadi satu digit bila perlu sampai nol porsen dan Desa/Kelurahan sebagai garda terdepan ujung tombak penurunannya.
Stunting merupakan masalah yang serius yang harus diatasi secara teroganisir, terintegrasi dan sistimatis.
“Saya yakin dan percaya jika semua bekerjasama dan sama-sama bekerja, stunting di daerah Bumi Nggahi Rawi Pahu yang kita cintai bersama ini bisa teratasi”ujarnya.
Sebelumnya Camat Kilo Dra. Siti Nurnaimah, dalam laporannya menyatakan langkah dini yang kami upayakan untuk menangani masalah stunting, kami instruksikan pada Pemerintahan Desa setiap pembahasan APBDesnya untuk mencantumkan anggaran penanganan stunting.
Melanjutkan laporannya Nurnaimah mengungkapkan jumlah keluarga yang beresiko stunting di kecamatan Kilo yakni, Desa Melaju 183 anak, Lasi 201, Kiwu 251, Mbuju 194, Taropo 106, Desa Kramat 84 sehingga total 854 anak.
Sedangkan jumlah balita stunting, Desa Mbuju 15 anak, Taropo 12, Kramat 7, Melaju 14, Lasi 21 dan Kiwu 16 sehingga total 85 anak. (ika/adv)
282 total views, 1 views today