DOMPU – Gas elpiji 12 Kilogram yang diduga hasil oplosan beredar di wilayah Kabupaten Dompu. Berat normal tabung gas seharusnya diatas 26 kilogram . Namun yang beredar justru tabung dengan berat 23,9 kilogram.
Iskandar (28) warga Dompu membokar adanya peredaran gas elpiji yang diduga hasil oplosan. Berdasarkan hasil timbangannya, tabung gas tersebut kurang 3 kilogram.
“Segelnya juga berbeda dengan aslinya. Gas oplosan itu, kondisi segel warna biru dan didalamnya warna merah. Sementara, yang asli segelnya berwarna putih dan ada barkonya,” ungkapnya pada sejumlah wartawan, Selasa (18/01).
Tabung gas oplosan ini dijual dengan harga Rp 150 ribu per tabung. Dia menduga, tabung gas itu hasil oplosan dari tabung gas subsidi 3 kilo gram.
“Mereka dapat untung banyak dari oplosan ini. Karena harga gas elpiji 3 kilogram hanya 15 ribu per tabung,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, sumber gas oplosan ini berasal dari wilayah Bima. “Kemarin dibawa dari Bima dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh Supir berinisial HI dan dia menyalurkan gas oplosan di beberapa toko di Dompu,” terangnya.
Praktek ini dinilai sangat merugikan konsumen dan harus segera diusut tuntas oleh pihak terkait. “Ini tidak boleh dibiarkan dan harus proses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya. (di)
574 total views, 1 views today