DOMPU—Wabup H. Syahrul Parsan stunting merupakan akar permasalahan pokok dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terus diupayakan pencegahanhya. Pencegahan dan penurunan stunting membutuhkan penanganan yang komprehensif dan berkesinambungan.
“Berdasarkan sumber data e-PPGBM Bulan Pebruari 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Dompu sebesar 12,09 porsen, atau sebanyak 2.599 orang anak tercatat mengalami stunting”, sebutnya.
Hal tersebut dialami oleh masyarakat dengan kelompok sasaran remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak dengan kelompok umur 0-59 bulan terangnya menambahkan.
Berikutnya Wabup H. Syahrul Parsan menyebutkan upaya penurunan prevalensi stunting membutuhkan kerjasama dan kebersamaan dari semua pihak. Semua pihak sesuai peran dan fungsi masing-masing harus bahu membahu untuk bekerjasama dalam penanganan stunting.
“Penurunan prevalensi stunting harus dilakukan secara bersama oleh semua pihak. OPD terkait juga diharapkan perannya melakukan intervensi dalam pencegahan dan penurunan stunting baik yang sifatnya sensitif maupun spesifik khususnya OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)”, ungkapnya.
Wabup H. Syahrul Parsan juga menyebutkan peran lembaga Desa dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting.
Di level Desa, Desa dapat berperan dalam upaya pencegahan dan penurunan prevalensi stunting dengan mendayagunakan potensi yang ada di desa untuk keperluan penanganan dan penurunan stunting.
“Desa dapat mengalokasikan anggaran dana desa atau menggandeng pihak lain baik lembaga atau CSR di Wilayahnya masing-masing guna mendukung percepatan penanganan stunting”, terangnya. (ika/adv)
234 total views, 1 views today