DOMPU- Panen Raya Jagung Hybrida Raja Tujuh R7 PT. Restu Agropro Jayamas di Desa Ranggo Kecamatan Pajo.
Ikut hadir Bupati Dompu yang dalam hal ini diwakilkan oleh Asisten 3 Administrasi Umum, Kadis Pertanian dan Perkebunan, Kepala BPS Dompu, Camat Pajo, Muspika Kecamatan Pajo, Kepala BPP Kecamatan Pajo, Penyuluh Kecamatan Pajo dan Petani.
Ir. Ruslan Asisten Administrasi Umum dalam sambutannya menyampaikan Apresiasi dan Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PT. Restu Agropro Jayamas yang telah bermitra dan bekerjasama dengan petani di Kecamatan Pajo.
Pola kemitraan ini tentunya akan dapat saling menguntungkan kepastian hasil tani dengan kualitas dan kuantitas yang memuaskan dan perusahaan dengan mudah dapat memantau, membimbing petani secara langsung untuk memperoleh kualitas jagung yang telah diproduksi perusahaan.
“Harapan saya mudah-mudahan nanti hasil demplot ini dapat kita gaungkan lagi di kecamatan-kecamatan lain, artinya pak bupati tidak berkeinginan atau didominasi hanya tumbuh tumbuh di Kecamatan Pajo walaupun di kecamatan-kecamatan lain bersaing juga dengan prodak-prodak, lain tapi insya allah kami Pemerintah Kabupaten Dompu akan berlaku adil akan memberikan peluang sebesar-besarnya kepada semua produsen yang tentunya nanti akan bermitra petani kami,” ucap Ruslan.
Sambungnya, Asisten 3 juga menyampaikan harapan Bupati kepada Manajer area PT Restu Agropro Jayamas yakni tidak hanya menyediakan bibit jagung atau benih jagung tetapi juga tetap berkontribusi bermitra dengan petani terutama bagaimana pengamanan atau melayani hasil-hasil dari pertanian.
“tadi sudah disampaikan juga bahwa pihak PT Restu Agropro Jayamas sudah menyiapkan gudang di manggelewa nah ini luar biasa. Artinya bertanggung jawab tidak hanya menyediakan bibit jagung namun juga bertanggung jawab sampai akhir,” ungkap Ass 3.
Diakhir sambutannya Ir. Ruslan berpesan kepada PT Restu Agropro Jayamas untuk membangun kemitraan dengan petani yang ada di Kabupaten Dompu.
“kami akan mendukung kemitraan ini saya berharap bisa bekerjasama dengan baik karena ketika kemitraan itu terbangun tentu akan memudahkan para petani kita dan pihak sebaliknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Muhammad Syahroni menjelaskan bahwa pengembangan jagung di Kabupaten Dompu ini sangat luar biasa, sangat spektakuler. Mengapa demikian, indikator kita ada dua yakni indikator on farm dan off farm.
“Dari sisi indikator on farm bapak-bapak dna ibu-ibu masih segar diingatannya 12 tahun yang lalu pertanaman jagung di Kabupaten Dompu ini tidak lebih dari lima ribu sampai enam ribu hektar saja dalam perjalananya 12 tahun kemudian luas tanam di Kabupaten Dompu ini mencapai angka tujuh puluh lima ribu hektar saya bisa pstikan tidak pernah ada Kabupaten/kota manapun yang pencapaiannya seperti Kabupaten Dompu terlepas dari dampak yang ditimbulkan.
Kemudian dari sisi off fam 12 tahun yang lalu harga jagung di Dompu hanya Rp. 500-700/Kilogram dalam perjalanannya terutama dua tahun terakhir ini harga sudah mencapai diatas rata-rata Rp. 4000/Kilogrambahkan kondisi hari ini kalau tidak salah saya dapat informasi sudah di harga Rp. %.800 itu sesuatu yang sangat luarbiasa dan sesuatu yang harus kita syukuri jadi itu gambaran umum pengembangan jagung di Kabupaten Dompu,” jelas Roni.
Diakhir sambutannya Kadis Pertanian mengajak kepada seluruh petani yang hadir agar tetap mencintai prodak lokal sepanjang prpoduktifitasnya tidak kalah dengan produk dari luar apa salahnya kita menggunakan benih-benih yang lokal.
Muhammad Alkausar Area Manajer PT Restu Agropro Jayamas BaliNusrah dalam sambutannya menjelaskan tentang prodaknya yang diberi nama Raja tujuh (R7) jadi kami tahun 2025 target kami ada 7 varian diantaranya ada Ultimate, Gold Dan Red.
Masing-masing varian ini memiliki spesifikasi, misalnya saja Red dapat bertahan di lahan kering atau Gold yang mana sekitar 105 hari butir jagungnya sudah mengeras dan kalau di pipil Tidak pecah. Sehingga petani kalau mengejar panen, yang biasanya pada Februari belum panen, tapi bisa panen duluan, waktu relatif.
“Dia bisa ngejar hasil, ngejar harga, jadi kita punya varian Gold atau Red itu bisa untuk ngejar panen perdana,” ungkap Alkausar. Kemudian untuk mengetahui produk apa yang tepat untuk ditanam di musim dan wilayah itu.
“Kita ada program agronomis, jadi memang ada tim kita untuk selalu mengambil informasi setiap varian yang di tanam tadi di lokasi itu, sehingga kita semakin paham masalah kesesuaian Hibrid apa yang sesuai disana,” katanya menabahkan.
Firmasnyah Petani asal Rajo ini memberikan testimoninya setelah menanam bibit jagung R7 ia meyakini petani yang “berada di Kecamatan Pajo dan Hu’u akan membumingkan bibit ini di Kabupaten Dompu dan kami akan menggelar karpet merah sebagai buki bahwa bibi R7 memang memiliki kualitas yang bagus sehingga petani pun sejahtera dan bahagia,” ungkap firman. (di/adv)
117 total views, 2 views today