DOMPU—Bencana kekeringan melanda Kabupaten Dompu. Sejak bergulirnya musim tanam tahun 2023/2024 curah hujan tidak menentu. Terutama dibeberapa kecamatan di Dompu. Seperti di Kecamatan Kilo, Kempo dan Pekat. Kondisi ini menyebabkan tanaman jagung petani terancam gagal panen.
Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu melakukan pemantauan dan pendataan terhadap tanaman jagung petani yang dilanda bencana kekeringan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, M. Syahroni, SP, MM beserta stafnya melakukan peninajau lapangan di Kecamatan Kilo. Melihat dari dekat kondisi tanaman jagung yang rata-rata kondisinya sudah terbakar oleh teriknya sinar matahari.
“Setelah adanya surat dari beberapa kepala desa di Kecamatan Kilo terkait dengan bencana alam kekeringan pada tanaman jagung, kami langsung melakukan monitoring dan pemantauan pada beberapa desa di Kilo,” ungkapnya.
Hasil pemantauan tersebut per tanggal 21 Februari 2024 luas tanam yang terancam bencana alam kekeringan mencapai 2.318 hektar. “Telah dilakukan koordinasi dan komunikasi dengan beberapa kepala desa dan ketua kelompok tani. Intinya mereka tidak banyak menuntut karena mereka menyadari ini adalah bencana alam,” terangnya.
Hanya saja para petani berharap, karena sebagian besar pertanaman jagung biaya produksinya adalah sumber dari pinjaman pada lembaga perbankan, maka petani berharap pemerintah bisa menfasilitasi agar metode pembayaran pinjaman dapat diberikan keringanan. “Minimal berupa penundaan pembayaran,” ujarnya. (adv)
479 total views, 1 views today